Terkait sistem baru yang akan diaplikasikan pada PEMIRA besok (16/12), panitia PEMIRA pada Selasa petang (15/12) melakukan sosialisasi ke lembaga-lembaga yang ada di Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) tentang penggunaan Brawijaya Vote. Dari detail program Brawijaya Vote yang dijelaskan panitia PEMIRA UB 2015, sistem juga akan memberikan opsi bagi pemilih untuk tidak menggunakan hak suaranya alias golput.
Dari penjelasan yang diberikan panitia, pemilih akan diberikan pilihan apakah akan memilih Calon Presiden EM 2016 atau tidak. Jika “ya”, maka sistem akan menampilkan daftar calon Presiden EM 2016. Kemudian sistem hanya akan memberikan waktu 30 detik untuk memilih, jika lebih dari itu maka dianggap abstain atau golput. Namun jika memilih “tidak” pada sistem, maka secara otomatis proses pemilihan akan dilanjutkan ke pemilihan DPM UB 2016 dengan cara yang sama saat akan memilih Calon Presiden EM 2016. Sementara itu, panitia mengaku hanya bertugas untuk menjalankan program yang dibuat oleh PPTI. “Program disediakan langsung oleh PPTI, sedangkan kami (Panitia PEMIRA UB 2015, red) hanya tinggal menjalankan program tersebut,” ujar salah satu panitia PEMIRA, Abida Qurrota.
Selain itu, program Brawijaya Vote juga akan langsung menampilkan data jumlah pemilih di tiap TPS. Data tersebut akan ditampilkan lewat LCD di luar ruangan TPS. Sebagai informasi, TPS di FILKOM bertempat di Gedung H tepatnya di ruangan MKBMTIIK.
(nzr)