DISPLAY – Bekraf Developer Day (BDD) 2019 telah diselenggarakan di Ballroom Harris Hotel and Conventions Malang pada Sabtu (3/7). BDD merupakan program dari Badan Kreatif Indonesia (Bekraf) bersama Dicoding untuk menghadirkan para pelaku industri kreatif digital yang mampu menginspirasi peserta dalam pengembangan aplikasi dan gim.
Kota Malang terpilih sebagai salah satu tempat diselenggarakannya BDD karena memiliki potensi besar dalam perkembangan subsektor aplikasi dan gim sejak tahun 2002. “Alhamdulillah Bapak Walikota memfokuskan pada sektor aplikasi dan gim, ada juga dari kementerian maritim yang sudah menstart-kan aplikasi perikanan sehingga nanti nelayan-nelayan itu menggunakan gadget,” tutur Hari Santosa Sungkari selaku Deputi Infrastruktur Bekraf.
Berdasarkan Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota (PMK3I) yang dilaksanakan oleh Bekraf, kota Malang berhasil menempati posisi kedua sebagai role model kota kreatif di Indonesia pada subsektor aplikasi dan gim. Hal ini diawali dengan dibukanya berbagai jurusan dalam lingkup teknologi informasi di berbagai perguruan tinggi di kota Malang. Alhasil banyak lulusannya yang berkiprah di bidang tersebut, khususnya aplikasi dan gim.
Menurut data yang dihimpun dari bekraf.go.id, pada tahun 2017 terdapat 92 perusahaan startup di kota Malang yang kini berkembang menjadi 151 perusahaan. Subsektor aplikasi dan gim memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga lokal, terutama serapan tenaga kerja. Diketahui lebih dari 2200 tenaga kerja mampu terserap melalui subsektor unggulan di kota Malang tersebut.
Sementara itu BDD menjadi salah satu respon dari pemerintah atas berkembangnya komunitas dan SDM subsektor aplikasi dan gim di Kota Malang. “Saya juga berencana untuk mengajak Malang Creative Fusion untuk menghadiri undangan dari Turki, ini merupakan bentuk apresiasi kami dan dukungan. Ada 48 SMK yang kita lakukan kerjasama dan memiliki jurusan khusus IT, ada juga SMK unggulan yaitu SMK 4 dan 11 yang berkaitan khusus dengan aplikasi dan animasi juga gim,” jelas Sutiaji selaku Walikota Malang.
Acara yang dihadiri sekitar 1400 peserta ini terbagi menjadi empat sesi: Aplikasi, Game, Security and Cloud serta Workshop Amazon Web Services yang tiap sesinya menghadirkan berbagai narasumber profesional di bidang keahlian masing-masing.
Arie Affianto selaku Founder dari Profile Mobile menuturkan bahwa mahasiswa sekarang tidak bisa sekadar mengandalkan ilmu yang didapat dari kampus, tetapi juga harus bereksplorasi dengan dunia nyata, salah satunya dengan mencoba mengikuti kelas Dicoding yang di dalamnya terdapat challenge jika terselesaikan bisa mendapatkan poin.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, para peserta diharapkan mampu lebih termotivasi dalam mencapai kesuksesan dalam bidang kewirausahaan atau pengembangan perangkat lunak agar bisa bersaing di pasar global. Hari menambahkan bahwa rangkaian BDD kedepan akan diperkaya fasilitas dari beberapa industri yang mendukung potensi besar kota Malang dalam subsektor aplikasi dan gim. “Kami tidak berhenti di event kali ini tetapi peserta akan kami fasilitasi dan kenalkan dengan industri seperti AWS, IBM, tokopedia, dan engineer serta expert yang datang untuk memperkaya BDD. Malang dan Jawa Timur itu memiliki passion yang luar biasa, banyak talent dari Dicoding berasal dari Malang. Jadi kemauan dan keinginan untuk belajarnya itu bagus sekali dibandingkan dengan yang lain,” tutupnya. (neo, hab)