DISPLAY – Tim IT Universitas Brawijaya menghimbau untuk mulai melakukan backup data dari Google Drive dan menghapus semua file yang memiliki hak cipta dan tidak berhubungan dengan kegiatan akademik/administratif. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan aturan penggunaan akun Google Education. Berdasarkan pengumuman terkait kebijakan penyimpanan dari Google Workspace for Education, kuota penyimpanan gabungan dibatas sampai 100 TB di mana kuota tersebut cukup untuk menampung sekitar 100 juta dokumen, 8 juta presentasi, atau 400.000 jam video yang digunakan bersama oleh seluruh pengguna.
Banyak dari kalangan mahasiswa mempertanyakan akan maksud dari file yang berhak cipta yang telah diinstruksikan Tim IT UB. Menurut Dahnial Syauqy selaku PSIK FILKOM UB, instruksi tersebut dipicu adanya penyesuaian kembali dari file-file yang telah disimpan sebelumnya agar penyimpanan yang terbatas ini bisa lebih digunakan secara maksimal. “Mungkin yang dimaksud oleh admin medsos (Tim IT UB, red) itu adalah bahwa adanya kemungkinan drive dipakai oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menyimpan file ilegal seperti film berlisensi” jelas Syauqy.
Dilansir dari laman Google, seluruh pengguna Google Education dihimbau untuk meninjau ruang penyimpanan yang digunakan dan menghapus file berukuran besar agar berada di bawah batas penyimpanan. Tujuan dari instruksi tersebut agar layanan-layanan ini dapat tetap diakses pada saat kebijakan baru ini diterapkan. “Memang file yang tidak diperlukan atau bahkan file memiliki hak cipta yang tidak ada hubungan dengan kegiatan kampus bisa dihapus” jelas Syauky.
Perlu diketahui juga, Universitas Brawijaya telah menjalin kerjasama dengan Google Education sejak 2012 dengan total space yang diberikan untuk free license unlimited. Tentu menjadi sebuah hal yang perlu diperhatikan untuk seluruh pengguna Google Drive UB terkait perubahan kebijakan penyimpanan Google Workspace for Education ini. “Yang menjadi permasalahan adalah, saat ini penggunaan seluruh google space ub adalah sebesar 1.09PB (1.090 TB) yang mana jelas itu jauh dari total space yang diberikan. Kebijakan terbaik yang diambil adalah menghimbau agar seluruh pengguna lebih selektif dalam menggunakan Google Drive berlisensi UB” jelas Syauky.
Saat ini UB masih berdiskusi dengan Google terkait kebijakan baru ini sehingga ada kemungkinan kebijakan ini akan berubah. Pada kesempatan yang sama, Syauky menambahkan bahwa kebijakan penyimpanan baru ini akan berlaku bagi semua pelanggan lama dari semua edisi Google Workspace for Education pada bulan Juli 2022. Kebijakan ini juga berlaku bagi pelanggan baru yang mendaftar pada tahun 2022.mendatang.(dra)