DISPLAY – Sabtu (17/11) menjadi hari penting bagi penggiat fotografi di Malang, karena pada hari itu diselenggarakan puncak acara Photo Hunt Competition and Exhibition (PHCE) 2018 yang bertempat di Robusto Coffee. PHCE merupakan program kerja tahunan rutin OPTIIK FILKOM yang mengangkat tema “Beauty and Coffee” pada tahun ini. Hady Hermawan, selaku Ketua Pelaksana PHCE 2018 mengungkapkan alasan diangkatnya tema tersebut karena peningkat kopi di Malang meningkat dan dunia perkopian sedang digemari di Malang. “Sebenarnya ini lebih ke perpaduan antara kecantikan dengan kopi. Kita ingin buat dua itu menyatu gitu. Di sisi lain juga itu kita mau persatukan juga pecinta kopi dan pecinta fotografi. Makanya kita membawa tema Beauty and Coffee,” ungkapnya.

Sebelumnya, diketahui PHCE telah menggelar rangkaian kompetisi photo hunting model yang dilaksanakan pada 10 November 2018 lalu yang diikuti oleh 18 orang peserta lomba yang berasal dari berbagai profesi di sekitar Malang Raya. Kompetisi yang mengharuskan pesertanya mengirim 3 foto terbaik karyanya tersebut dimenangkan oleh Ahmad Ali Iqdam dari Sastra Perancis Fakultas Ilmu Budaya UB, disusul oleh Aulia Nabih Rizqullah dari Teknik Komputer FILKOM UB di peringkat kedua, serta Muhammad Ainu Yazid dari Sistem Informasi FILKOM UB di peringkat ketiga.

Puncak acara PHCE ini diisi dengan pameran yang menampilkan foto-foto karya peserta lomba yang dicetak pada pigura dan digantung pada tiang-tiang di bagian belakang tempat acara tersebut. Foto-foto ini berisi figur dari model-model yang merepresentasikan beberapa peran seperti penikmat kopi, pelayan kafe, hingga barista. “Dari aku pribadi, kan tema seperti ini jarang gitu ya di fotografi Malang ini. Mereka semangat buat ini dan itu sebuah tantangan baru bagi mereka untuk mencapai goals dari kompetisi ini,” ungkap Hady.

Menurut Taruna Makky Satya Nugraha salah satu peserta PHCE, selain mengakrabkan dan menambah solidaritas pecinta fotografi serta tempat sharing soal fotografi dan kopi, acara ini jadi tantangan tersendiri bagi para peserta. “Menentukan objek itu apa ya, tantangan tersendiri, soalnya kalo ada sesuatu yang nggak bagus juga sia-sia gitu. Misalkan objek tiba-tiba objek yang kita tangkap ada yang gerak, ada yang kurang dari segi cahaya, kontras, ketajaman itu ya perlu diperhitungkan juga,” jelasnya.

Selain sebagai ajang kompetisi, Iqbal Agtitar Rofiy selaku Ketua Umum OPTIIK FILKOM menerangkan bahwa PHCE merupakan acara untuk mempersatukan teman-teman fotografer khususnya di Malang Raya untuk berkumpul dan sharing. Iqbal juga berharap semoga acara PHCE selanjutnya agar semakin baik dan bisa menjadi kompetisi nasional. “Semoga acaranya dibikin semakin heboh, semakin rame dengan tema-tema yang lebih matang dan mungkin lingkupnya lebih dinasionalkan. Mungkin yang sekarang masih Malang dulu, untuk kedepannya kita penginnya juga mungkin lingkupnya Jawa Timur dan juga Indonesia,” tutur Iqbal. (aa)