DISPLAY – Rangkaian acara pemilihan Rektor UB periode 2018-2022 telah sampai pada puncaknya hari ini (23/05). Bertempat di Gedung Widyaloka, anggota senat UB melakukan rapat yang dihadiri juga oleh perwakilan dari Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia dan dilakukan secara tertutup dengan agenda pemungutan suara. Calon rektor yang maju ke tahap pemungutan suara diantaranya Mohammad Bisri, Nuhfil Hanani AR, dan Osfar Sjofjan. Dari hasil pemungutan suara tersebut, telah terpilih Nuhfil Hanani AR sebagai rektor baru yang akan menjabat dengan perolehan suara sebanyak 159 suara. Sementara untuk Mohammad Bisri mengantongi 93 suara, dan Osfar Sjofjan sebanyak 4 suara. Dari 257 total perolehan suara, 1 suara dinyatakan tidak sah karena memilih semua calon. Perolehan suara tersebut didapatkan dari 65% hak suara senat, dan sisanya merupakan 35% hak suara menteri-menteri dari total pemilih yang hadir.
Sementara itu, pelantikan rektor baru akan dilaksanakan sebelum penurunan rektor yang saat ini masih menjabat seperti yang diungkapkan oleh Intan Ahmad selaku Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti yang ikut hadir dalam pemungutan suara tersebut, “Mudah-mudahan pelantikan dilakukan sebelum 10 Juni 2018, Rektor Bisri turun,” tuturnya. Lantaran masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Pertanian UB, Nuhfil berencana mengangkat PLT (Pelaksana Tugas) untuk menggantikan posisinya melalui perundingan dengan senat. “Mungkin sementara PLT dulu, kemudian nanti PLT bertugas dengan senat untuk memilih dekan,” tutup Nuhfil.
Kedepannya setelah resmi menjadi rektor, Nuhfil berencana akan berunding dengan senat terlebih dahulu untuk menyelesaikan permasalahan di UB terkait status UB Kediri dan PTN-BH. Selain itu juga akan melanjutkan program rektor sebelumnya, Mohammad Bisri, yang telah dicanangkan seperti world class enterpreneur. “Jadi gini, nanti saya akan diskusi dengan Pak Bisri. Jadi tetap, saya akan lakukan program Pak Bisri. Nanti rapat senat di universitas, menteri gimana maunya itu kita rumuskan yang penting cepat,” ungkap Nuhfil.
Terkait dengan peralihan kekuasaan rektor, Bisri akan membuat memorandum tentang permasalahan di UB yang belum terselesaikan untuk diberikan kepada rektor baru periode 2018-2022. “Nanti saya akan buat memorandum, memori akhir jabatan yang harus kita selesaikan, nanti kita selesaikan, beliau pelajari,” papar Bisri. Ia juga menyarankan untuk terus mendukung rektor terpilih periode ini. “Ya nanti kita lihat perjalanannya mudah-mudahan kita support semua lah beliau (Nuhfil, red). Teman-teman harus support terus kontrol terus lebih bagus,” tutupnya (nh, iw)