Total ada 49 tim dengan 147 peserta turut berpartisipasi dalam kompetisi Hackathon Merdeka 2.0 Chapter Malang. Mereka berkompetisi membuat aplikasi tentang masalah kependudukan dalam waktu 24 jam selama 24 dan 25 Oktober 2015. Hackathon Merdeka 2.0 ini diselenggrakan oleh Code4Nation yang bekerja sama dengan Telkom, kompetisi ini digelar dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda. Mengusung tagline MDK (Merdeka Dengan Kode), Hackaton bermaksud mengajak developer, designer dan masyarakat Indonesia untuk memecahkan persoalan bangsa melalui aplikasi (coding, red). Sempat disebut memecahkan rekor dunia, karena kompetisi ini diselenggarkan di 28 kota diantaranya 27 kota di Indonesia dan 1 kota di Sydney, Australia.

Di Malang, Hackathon Merdeka 2.0 digelar di Malang Digital Innovation Lounge (Dilo). Pesertanya beragam mulai dari mahasiswa, umum bahkan siswa sekolah menengah. Total pendaftar di kota Malang mencapai 68 tim, terbanyak ketiga setelah Bandung dan Surabaya. Namun yang melakukan registrasi ulang pada hari H sebanyak 49 tim. “Dari pada demo, ini (Hackaton, red) juga wujud demo kita untuk berbakti kepada negara. Kita ingin sebagai Sumpah Pemuda modern, versi sekarang,” ucap Miftahul Huda, Lead Hackaton Merdeka 2.0 Chapter Malang.

Setelah ngoding selama 24 jam non-stop, diambil 10 tim untuk presentasi di depan umum. Dari 10 tim hanya 1 tim yang berhak mewakili kota Malang untuk bersaing dengan peserta dari 28 kota lainnya di Istana Merdeka. “Semoga bisa membanggakan, bisa bermanfaat dan bisa digunain gitu harapannya,” pungkas Miftah berharap wakil kota Malang bisa membanggakan di Istana Merdeka. (krb)