Teman teman sadar ngga kalo tanggal 5 Juni kemaren kita memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia loh. Pasti pada lupa ya? Kali ini Mading Display bertemakan Go Green sebagai bentuk apresiasi terhadap hari Peringatan Lingkungan Hidup Sedunia…
Ternyata Pohon Bisa Menjerit Saat Kehausan
Ternyata pohon bisa menjerit saat kehausan dan itu adalah benar. Ternyata tidak hanya manusia yang memiliki perasaan. Pohonpun juga memiliki perasaan, mereka akan menjerit saat merasa kehausan. Tetapi karena frekwensi suara yang bisa di tangkap oleh telinga manusia sangat terbatas, maka suara jeritan pohon tak pernah bisa kita dengar.
Para ilmuwan mengklaim bahwa mereka telah membuat rekaman pertama dari pohon yang sedang terengah – engah karena air. Sama seperti manusia yang bersuara saat mereka menghirup udara, pohon juga membuat suara ultrasonik bermunculan. Mereka menarik kelembapan sebanyak mungkin untuk bertahan hidup selama musim kemarau.
Penelitian ini dilakukan menggunakan irisan kayu pohon pinus mati yang diberi banyak hidrogel. Kondisinya dibuat semirip mungkin seperti pohon hidup.
Gel tersebut mulai mengering karena pengaruh lingkungan. Dari sini peneliti mendengarkan kayu yang mulai memunculkan suara. Kebisingan tersebut berasal darigelembung udara yang naik kemudian menghilang. Proses ini disebut dengan kavitasi.
Seperti halnya daun di pohon yang mengumpulkan karbon dioksida, mereka membuka pori – pori sehingga rentan kehilangan air. Untuk mengatasi ini, pohon mengambil air dari tanah melalui sistem akar mereka. Upaya untuk menarik air
dan kelembapan ini dari tanah menciptakan gelembung udara.
Kami bisa melacak artikulasi gelembung, dan apa yang kami temukan adalah mayoritas suara yang didengar terkait dengan gelembung,” kata Marmottant. Menurut dia, suara itu mungkin karena ada penyebab lain, seperti retakan kayu atau serangga. Namun sebagian besar dari suara tersebut yang terjadi selama kavitasi adalah gelembung ini.
Sebuah pengingat bagi kita manusia, untuk lebih peduli lagi pada sesama, termasuk dengan tumbuhan dan pepohonan. Mereka ada dan kita seharusnya menjaganya.
Pemulung Adalah Pahlawan Lingkungan Hidup
Pemulung adalah pahlawan lingkungan hidup dan itu benar. Pemulung sampah di sekitar kita, yang hampir tanpa kenal lelah dan bosan terus memunguti sampah setiap harinya mulai dari sampah plastik, kardus bekas makanan, botol air mineral, kertas koran yang tidak lagi berguna, bekas – bekas besi yang tidak mudah di cerna oleh udara dan tanah dan aneka sampah lainnya yang mungkin bagi pemulung sangat berguna untuk menyambung hidup mereka.
Pekerjaan mereka tentunya ikut membersihkan “Lingkungan Dari Sekitar Tempat Tinggal Maupun Tempat Beraktivitas Kita”. Betapa mulianya pekerjaan mereka, tak mengenal, panas, hujan maupun angin. melihat pekerjaan mereka, apakah kita Peduli terhadap Pemulung? Secara jujur banyak yang tidak peduli, dan pernyataan kasarnya adalah, selama mereka dapat uang, silahkan lakukan memulung sampah!
Bahkan banyak tempat disekitar kita yang memasang tanda larangan bagi pemulung, dengan banyak alasan. Antara lain, curiga apabila salah satu dari pemulung akan mencuri barang – barang kita yang masih berguna. Selama kita mampu menjaga barang kita, mengapa takut dan curiga?
Ini satu ajakan dari sisi kemanusiaan, mari mulai peduli dengan pemulung yang adalah pahlawan lingkungan hidup dengan cara sederhana. Kumpulkan barang – barang kita, semisal botol air mineral, plastik, kardus bekas makanan dll dalam satu wadah, kemudian apabila ada pemulung datang, serahkan kepada mereka untuk di daur ulangdi tempat yang semestinya.
Dengan metode tersebut, maka kita sendiri telah peduli lingkungan agar lingkungan kita menjadi bersih. Dan juga kita telah menolong
meringankan beban para pemulung dalam mengais rejeki dari mengumpulkan sampah. Itu akan bernilai ibadah bagi kita. Coba bayangkan sejenak apabila tidak ada seorang pun mau melakukan
pekerjaan sebagai pemulung. Apa yang terjadi dengan sampah kita? Apa yang terjadi dengan lingkungan kita?
Balikpapan Kota Terbersih Kedua
di ASEAN
Balikpapan memang terkenal dengan sebutan kota minyak. Selain kota minyak, Balikpapan merupakan kota yang memiliki banyak pendatang dari dalam negeri dan luar negeri. Ini merupakan salah satu keunikan yang dimiliki oleh Balikpapan. Kota berlambangkan beruang madu ini memiliki motto “Balikpapan Kubangun, Kujaga, dan Kubela”. Lewat motto inilah para penduduk dan pemerintah memutar otak untuk tetap membangun kota ini dan tetap tidak meninggalkan sesuatu yang merupakan “core”-nya Balikpapan.
Pontensi yang dimiliki oleh Balikpapan, tidak membutakan pemerintah dari iming iming para investor yang ingin mendirikan bangunan. Pemerintah kota Balikpapan memiliki aturan ketat saat memberikan IMB (ijin mendirikan bangunan). Hal inilah yang menjadi salah satu kunci sukses menjaga dan mempertahankan penghargaan kota Adipura, bahkan Balikpapan menjadi kota terbersih kedua di tingkat The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) setelah kota Phitnasulok, Thailand.
Selain memperketat pemberian IMB, pemerintah kotad dan DCKTR (Dinas Cipta Karya Tata Ruang) Balikpapan membuat aturan untuk membuang sampah dari pukul 18.00-06.00, untuk menghindari bau sampah yang menyengat ketika pagi dan siang hari. Selain itu, DCKTR juga rutin menyemprot tanaman karena karakteristik Balikpapan yang kering, agar dapat memberikan oksigen yang cukup, udara yang bersih serta mengurangi debu. Ketersediaan tempat sampah di taman kota dan titik keramaian inilah mengajak masyarakat secara tidak langsung untuk membuang sampah pada tempatnya.
Tips Memelihara Lingungan
1. Bawa tas sendiri untuk belanja.
2. Bersepeda atau berjalan kaki untuk perjalanan yang dekat.
3. Tutup peralatan listrik jika tidak digunakan.
Amalkan 3R (mengurangi, menggguna kembali dan mendaur ulang). Kita dapat menghemat banyak sumber alam dari dimusnahkan.
4. Praktiskan dan mendukung pekebunan secara organik.
5. Gunakan energi dan bahan bakar secara efisien, jangan bazirkan sumber ini.
6. Jalankan proyek-proyek atau kegiatan bertemakan lingkungan di rumah, tempat kerja dan juga area rumah.
7. Dinginkan rumah Anda secara bijak dengan menanam pohon di sekitar rumah.
8. Beli barang lokal. Selain kita bisa menghemat uang, ia juga mendukung ekonomi lokal dan mengurangi emisi karbon disebabkan penggangkutan barang jarak jauh.
9. Kurangi atau hentikan menggunakan barang sekali pakai. Ia hanya menghasilkan limbah padat.
10. Gunakan air secara bijak karena ia juga merupakan sumber yang berkurang.
11. Belilah barang ramah lingkungan yang di iktiraf. Produk-produk ini dapat mengurangi dampak lingkungan.