Siapa sih yang tidak mengenal perusahaan f&b Menantea?. Perusahaan di bidang minuman dan makanan milik youtuber terkenal Jerome Polin dan kakaknya, Jehian, telah memiliki 207 cabang yang terletak di 76 kota di Indonesia. Tapi kalian tahu tidak salah satu dari tiga Mintea, sapaan akrab admin sosial media menantea adalah mahasiswa Sistem Informasi FILKOM angkatan 2021?. Jorge Michael Bryan adalah Mintea 3 dari akun sosial media perusahaan f&b Menantea.
Jorge memulai karirnya menjadi anggota Mantappu Corp sejak Desember tahun 2020 sebagai tim kreatif Jerome Polin pada channel Nihongo Mantappu. Berawal dari waktu luangnya ketika gap year, Jorge aktif mereply postingan Jerome hingga membuat thread di twitter yang berisi alasan mengapa ia begitu terinspirasi oleh Jerome Polin. Hal tersebut membuat keberadaan Jorge ternotis oleh sang idola. Tak hanya di twitter, Jorge juga aktif mengikuti Jerome polin dengan berlangganan konten berbayar pada channel youtube Jerome Polin, Nihongo Mantappu, yang berbenefit grup chat pada aplikasi discord untuk bisa saling sapa dengan Jerome dan penggemar lainnya. Puncaknya adalah ketika melalui grup chat tersebut, Jerome mengajak para penggemarnya bermain game among us bersama. Kemampuan public speaking dan kepintaran Jorge menganalisa suatu masalah saat bermain game tersebut, membuat Jerome tertarik pada Jorge. Sejak saat itu, Jerome Polin sering membicarakan konten kepada Jorge dan menjadikannya sebagai tim kreatifnya pada channel Nihongo Mantappu
Pada momentum yang bersamaan, ketika Jerome dengan kakaknya, Jehian, membangun perusahaan f&b Menantea, Jorge dipercayakan menjadi admin sosial media Menantea yang akrab disapa Mintea. Tugas dari seorang Mintea adalah sebagai social media manager atau mengelola divisi sosmed yang terdiri dari tiga divisi yaitu social media officer, social media specialist, dan grafik desainer. Untuk konten sosial media yang memiliki tujuan menjalankan campaign dan konten yang di planning dari jauh hari, terkadang Jorge juga menjadi talent pada konten-konten Menantea. “Aku lebih ngurus ke employeenya. Jadi kalau di persenin, 40% konten, 60% manajerialny. Seperti mengelola keluar masuknya intern atau tim, mencari sdm, interview, dan lain-lain. Kontennya ngikutin kebutuhan yang ada. Kalau berkaitan dengan konten interaktif aku yang handle. Kalau tentang informatif dan product knowledge, yang ngerjain tim social media specialist dan grafik desainer.” jelas Jorge.
Walau terdapat opsi untuk tidak berkuliah karena telah memiliki pekerjaan, Jorge tetap memutuskan untuk tetap berkuliah demi membanggakan dan membahagiakan orang tuanya. Ia juga merasa seseorang yang berkuliah memiliki aset tersendiri yang tidak dapat dimiliki ketika hanya bekerja seperti ilmu, relasi, teman, dan lingkungan. Jorge tentu menjadikan Jerome Polin sebagai inspirasinya dimana Jerome saat ini dikenal oleh banyak orang karena kontennya berkuliah di Waseda University. Ditengah kesibukannya bekerja, Jorge tidak memiliki aturan khusus untuk membagi waktu antara pekerjaan dan kuliahnya. Dia memprioritaskan pekerjaan yang memiliki deadline paling dekat, serta mencicil tugas ketika ada waktu luang agar tidak menumpuk.
Hal yang ingin Jorge lakukan kedepannya adalah membuat konten tentang dirinya sendiri. “Kedepannya aku ingin membuat kontenku sendiri dan membangun audience ku sendiri seperti konten tentang bagaimana caranya aku bisa menjadi Mintea, bagaimana awalnya aku bisa kenal dengan Jerome, berbagi tips and trick tentang sosial media dan marketing, yang dimana itu bidangku gitu paling sih kedepannya untuk jangka waktu dekat,”
Terakhir, Jorge menambahkan, terdapat sebuah kutipan dari penulis terkenal Raditya Dika dimana manusia harus memiliki growth mindset bukan fix mindset. “Meskipun kita kuliah di FILKOM, kita juga bisa punya kesempatan untuk kerja di bidang lain dan itu enggak menutup kemungkinan kita bisa lebih sukses di bidang itu atau kita lebih bisa lebih berhasil di bidang itu. It’s oke karena semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing” tutur Jorge. Menurutnya, kuliah merupakan wadah untuk mencari jati diri dan menyerap ilmu yang dapat digunakan di masa depan seperti critical thinking.