SIMKATMAWA (Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan) merupakan sistem pemeringkatan berdasarkan kualitas layanan pada bidang kemahasiswaan di setiap perguruan tinggi. SIMKATMAWA mulai dijalankan pada tahun 2017 untuk meningkatkan kualitas layanan perguruan tinggi pada bidang dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan baik di tingkat wilayah, nasional, maupun internasional. Tidak hanya itu, peningkatan kontribusi perguruan tinggi terhadap pengembangan minat, bakat, penalaran dan kreativitas serta kesejahteraan dan pengembangan kewirausahaan juga termasuk ke dalam target pelaksanaannya.
Menurut panduan SIMKATMAWA yang disusun oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, parameter pemeringkatan SIMKATMAWA tahun 2020 meliputi borang penilaian institusi, kegiatan non-lomba, prestasi kegiatan Ko dan ekstrakurikuler mandiri, serta prestasi kegiatan Ko dan ekstrakurikuler Belmawa (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan).
Terdapat lima aspek pada borang penilaian institusi. Di antaranya terdapat aspek kelembagaan yang terbagi menjadi 7 poin dengan 2 di antaranya berupa implementasi Kampus Merdeka dan regulasi pembinaan mahasiswa di bidang kewirausahaan. Selanjutnya juga terdapat penilaian aspek sumber daya manusia yang terbagi menjadi aspek level kelembagaan serta tupoksi bidang kemahasiswaan dan alumni. Sarana dan prasarana juga termasuk dalam kelima aspek ini, begitu pula dengan pembiayaan serta penghargaan prestasi.
Parameter kedua, borang penilaian kegiatan non-lomba, meliputi kegiatan kewirausahaan mahasiswa, pertukaran mahasiswa nasional dan internasional, pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, rekognisi, dan kegiatan pembinaan mental kebangsaan. Pada setiap poin borang terdapat beberapa indikator penilaian yang jumlahnya berbeda di setiap poin borang tersebut. Indikator penilaian akan memengaruhi skor yang akan didapatkan. Skor penilaian dimulai dari nol hingga tiga jika memenuhi seluruh indikator tersebut.
Parameter penilaian yang ketiga adalah skor penilaian prestasi kegiatan Ko dan ekstrakurikuler mandiri. Kriteria pada penilaian ini tergantung dari tingkatan lomba yaitu tingkat provinsi, regional wilayah, nasional maupun internasional. Untuk penilaiannya, setiap tingkat memiliki skor yang berbeda yang akan disesuaikan dengan kriteria penskoran prestasi mahasiswa pada tingkat tersebut.
Dan parameter yang terakhir adalah skor penilaian prestasi kegiatan Belmawa. Berdasarkan buku Panduan SIMKATMAWA Tahun 2020, skor penilaian ini merupakan bentuk pengakuan publik atas prestasi mahasiswa dari kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Prestasi yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan berikut tidak perlu dilaporkan oleh institusi PT karena akan tercatat dan terukur pada sistem secara otomatis.
Seperti fakultas lainnya, Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) turut andil dalam mendukung pemeringkatan SIMKATMAWA UB. Muhammad Arif Rahman selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan menjelaskan bahwa SIMKATMAWA mendorong kepedulian kampus melalui berbagai aspek seperti fasilitas bagi kegiatan kemahasiswaaan. Untuk memajukan peringkat SIMKATMAWA milik UB, FILKOM selama ini berkontribusi dengan memberi prasarana kepada mahasiswa agar bisa berkiprah melalui fasilitas yang diberikan seperti pengadaan unit konseling juga pembangunan gedung yang layak.
”Kemudian memfasilitasi aktivitas DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), LSO (Lembaga Semi Otonom), maka kan anda sekarang lagi membuat proposal kegiatan, nah itu difasilitasi, pembiayaannya juga difasilitasi. Akan ditanyakan kenapa LSO ini kok tidak ada kegiatan misalnya,” jelasnya. Arif juga menyebutkan adanya unit konseling, klinik, serta pengembangan minat bakat mahasiswa yang dapat memberikan kontribusi terhadap pemeringkatan perguruan tinggi.
Pada tahun 2020, Universitas Brawijaya (UB) meraih peringkat kedua pada pemeringkatan SIMKATMAWA, tepat di bawah Universitas Gajah Mada. “Brawijaya tahun 2019 masuk peringkat lima, kemudian tahun 2020 peringkat dua, nah sekarang yang kita kejar adalah peringkat satu. Artinya apa? kita serius di dalam menangani mahasiswa,” tutupnya.