Pemerintah Kota Malang mengumumkan rencananya untuk mengubah wajah kawasan Jalan Soekarno-Hatta menjadi destinasi wisata yang menarik bagi kaum milenial. Rencana ini bertujuan untuk menciptakan suasana terbuka yang memikat, menjadi tujuan wisata kedua setelah suksesnya Kayutangan Heritage.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. Menurutnya, langkah ini diambil karena Kota Malang masih kekurangan destinasi yang benar-benar mampu mengakomodasi kebutuhan generasi milenial yang memadati kota meskipun sudah ada Kayutangan Heritage sebagai destinasi wisata kolonial. Terlebih lagi, Kota Malang dikenal sebagai kota pendidikan dengan banyak perguruan tinggi dan ratusan ribu mahasiswa. Menjadikan transformasi Jalan Soekarno-Hatta sebagai destinasi wisata yang ramah milenial menjadi langkah yang semakin relevan dan penting.
“Saya akan mencoba rencana membangun di tempat yang bisa menjadi tujuan mahasiswa, milenial di sekitar Jalan Soekarno-Hatta, kita buat konsep milenial. Karena banyak mahasiswa yang cangkruk (nongkrong) di sana, kita akan tata,” ujar Wahyu, Rabu (27/3/2024).
Ia menyampaikan, dengan adanya rencana tersebut, diharapkan nantinya dapat mengimbangi Kawasan Kayutangan Heritage. Sehingga, hal ini juga bisa memecah kepadatan yang kerap kali terjadi di Kayutangan Heritage.
“Kan kalau di Kayutangan Heritage daya tariknya kolonial. Nah, untuk di Jalan Soekarno-Hatta, nanti akan kita buat khusus milenial. Jadi pengunjung dari luar, dapat memilih, ingin pariwisata kolonial atau milenial,” ujarnya.
Salah satu langkah yang akan dilakukan Pemerintah Kota Malang untuk mengembangkan kawasan Jalan Soekarno-Hatta adalah dengan memperluas jalur pedestrian. Meskipun kawasan ini termasuk jalan provinsi, seperti yang terjadi di Kayutangan, rombakan akan dilakukan dengan melakukan pengecilan terhadap median jalan dan pelebaran terhadap trotoar guna mengakomodasi pejalan kaki yang lebih banyak.
“Iya itu kan jalan milik provinsi. Itu kan ada median, nanti kita kecilkan sedikit. Jalannya tetap dan nanti trotoar kita perluas seperti di Kayutangan Heritage. Itu sudah ada perencanaannya, pondasinya, tapi basisnya perencanaan,” ujarnya.
Dengan adanya rencana transformasi Jalan Soekarno-Hatta menjadi destinasi wisata sebagaimana halnya Kayutangan Heritage, Pemerintah Kota Malang menegaskan komitmennya untuk menciptakan suasana yang menarik bagi kaum milenial dan memenuhi kebutuhan pengunjung dari berbagai latar belakang. Dengan fokus pada kenyamanan, langkah-langkah seperti memperluas jalur pedestrian diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang ramah dan mengundang pengunjung untuk dinikmati.