sumber gambar: instagram kontribusi

DISPLAY – Tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional sejak dicetuskan tahun 2002 oleh Abdul Malik Fadjar selaku Menteri Pendidikan pada masa Kabinet Gotong Royong. Peringatan ini bertepatan dengan hari ulang tahun perpustakaan nasional yang resmi dibuka tahun 1980. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) sendiri memiliki komunitas pelestari buku yang bernama Komunitas Pelestari Buku dan Diskusi (Kontribusi). Pada awalnya komunitas ini tercipta dari rasa bosan mahasiswa-mahasiwa FILKOM UB akan kegiatan sehari-hari mereka yang hanya diisi perkuliahan dan kegiatan praktikum, kemudian mereka ingin menciptakan wadah untuk membaca dan berdiskusi bersama.

Salah satu kegiatan yang dilakukan komunitas ini sejak pertama dibentuk adalah lapakan. Kegiatan ini memperbolehkan peserta untuk meminjam buku-buku yang telah disediakan. Saat pertama kali kegiatan ini dilakukan, masing-masing mahasiswa yang ikut dalam kegiatan tersebut membawa satu buku untuk didiskusikan. Kegiatan ini dibuka untuk umum dan diadakan di sekitar lingkungan FILKOM sekali dalam seminggu, yaitu pada hari Kamis siang hingga sore. Tidak hanya di sekitar lingkungan FILKOM, lapakan juga dilaksanakan sekali dalam sebulan di sekitar Perpustakaan UB.

Adapun jenis-jenis buku yang disediakan sampai saat ini bermacam-macam. “Kalo masalah koleksi bukunya itu bermacam-macam sih, bisa dibilang buku kiri sampai ke kanan ada gitu, jadi kita ada kok buku-buku coding, buku-buku kayak ilmu-ilmu komputer juga ada, kita juga ada buku-buku sosial,” terang Oky Dwi Prasetyo selaku Koordinator Kontribusi. Ia kemudian menambahkan bahwa mereka lebih ingin menekankan pada buku-buku jenis sosial dan humaniora. “Di sini kita itu pengin memberi buku-buku bacaan ke teman-teman tentang buku-buku sosial, humaniora gitu. Kayak misalnya perpolitikan, misalkan sosial budaya, sampai tokoh atau biografi gitu, kita lebih menekankan itu,” lanjutnya.

Selain lapakan, Kontribusi juga mengadakan kegiatan diskusi terbuka yang diadakan 2-3 kali dalam setahun. Selain itu Kontribusi sering diundang dalam acara-acara solidaritas dari luar FILKOM untuk melakukan lapakan dan melakukan diskusi bersama pada acara-acara tersebut. Setiap kegiatan yang dilakukan Kontribusi sendiri tidak terbatas hanya bisa diikuti oleh mahasiswa FILKOM, namun juga kalangan mahasiswa dari luar FILKOM. 

Oky kemudian menyebutkan bahwa setiap tahunnya setelah dilaksanakan Open House di FILKOM, Kontribusi membuka kesempatan bagi mahasiswa FILKOM yang ingin bergabung. “Setiap setelah Open House di FILKOM, kita membuka volunteer untuk beberapa orang yang di mana mereka bisa mendaftar sebagai volunteer kontribusi dan kami ajak untuk datang pada kegiatan lapakan,” tutur Oky. Saat ditanya tentang penerimaan anggota, Oky juga memberikan pendapat tentang sulitnya menjaring mahasiswa saat ini untuk bergabung bersama Kontribusi dikarenakan minat baca yang rendah. “Minat keterbacaan teman-teman itu memang masih rendah kita rasa. Dan kita analisa juga yang datang ke lapakan kontribusinya juga sedikit gitu. Makanya kenapa itu kita sulit menjaring teman-teman ikut Kontribusi,” jelasnya.

Oky kemudian menjelaskan bahwa Kontribusi mempunyai misi untuk membantu semua mahasiswa UB agar lebih peka lagi terhadap literasi sosial dan mau untuk berdiskusi bersama. “Untuk goals dari kontribusi sendiri itu sebenarnya sederhana sih, bagaimana mahasiswa-mahasiswa tidak cuma yang ada di FILKOM saja, tapi yang ada di UB itu peka terhadap literasi, wacana, serta mau mendiskusikan isu-isu kemanusiaan, kayak isu-isu sosial gitu,” tutup Oky. (hab, dl)