
DISPLAY-Di tengah munculnya COVID-19 yang melanda seluruh dunia, sejumlah negara sedang gencar-gencarnya mengadakan program vaksinasi. Dengan vaksinasi ini, diharapkan tercipta herd immunity (kekebalan kelompok) untuk menghentikan penyebaran COVID-19 dan mengakhiri pandemi. Dilansir dari cnnindonesia.com, Sekitar 50 negara di dunia dikabarkan telah melakukan vaksinasi virus Corona pada awal tahun ini (1/11).
Dikutip dari liputan6.com, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, mengatakan bahwa beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Singapura sudah mulai melancarkan program vaksinasi kepada rakyatnya sejak Desember lalu. Amerika Serikat tengah menargetkan vaksinasi kepada 331 juta penduduk secara gratis. Begitu pula dengan Inggris yang mengadakan vaksinasi kepada 67,9 juta penduduk, serta Prancis dengan 65,3 juta penduduk. Keduanya juga memberikan vaksin kepada rakyatnya secara gratis. Selain itu Singapura juga sudah mulai melaksanakan program vaksinasi sejak Desember 2020 dengan memberikan vaksin kepada 5,9 juta penduduknya. Sedangkan India dengan penduduknya yang berjumlah 1,38 miliar jiwa menyusul memberikan vaksin secara gratis pada bulan pertama tahun 2021. Adapun Filipina dan Thailand akan memulai vaksinasi pada kuartal ke-2 tahun 2021.
Di tengah maraknya program vaksinasi yang dilaksanakan terutama oleh negara-negara maju, ternyata masih banyak negara-negara miskin yang kesulitan mendapat akses vaksin COVID-19. Dikutip dari kompas.com, pada tengah Februari lalu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengkritik tidak meratanya distribusi vaksin COVID-19 ke berbagai negara. Ia menyebut, terdapat 130 negara yang sama sekali belum menerima vaksin COVID-19. Banyak negara miskin yang sulit mendapatkan vaksin COVID-19. karena vaksin tersebut menjadi incaran negara-negara kaya sedangkan negara miskin tidak bisa bersaing karena kurangnya dana untuk menyediakan vaksin.
Untuk mengatasi hal itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian menginisiasi Program COVAX guna menjamin kesetaraan akses vaksin virus Corona, khususnya bagi negara miskin di dunia. Dikutip dari voaindonesia.com, Ghana menjadi negara pertama yang menerima vaksin melalui program ini pada (24/2) lalu. Selain itu, sebanyak 360 ribu dosis vaksin juga telah tiba di Yaman pada akhir Maret lalu, di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di negara tersebut.
Kesiapan vaksinasi suatu negara dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya yaitu kesiapan suplai dari vaksin tersebut dan kesiapan edukasi bagi masyarakat. Pada aspek suplai, Indonesia sendiri telah memasok vaksin dari jauh-jauh hari. Dikutip dari detik.com, sejumlah 1,2 juta dosis vaksin Sinovac telah datang di Indonesia pada 6 Desember 2020. Lalu pada bulan Januari juga tiba 30 juta dosis bahan baku vaksin yang akan diproses oleh Bio Farma. Selain itu, juru bicara PT Bio Farma, Bambang Heriyantojuga menyatakan bahwa Indonesia rencananya akan kedatangan 30 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac pada bulan April ini.Dengan suplai vaksin yang tersedia, membuat Indonesia menduduki peringkat ke-9 dari sepuluh besar negara dengan vaksinasi COVID-19 terbanyak di dunia. Adapun peringkat pertama ditempati oleh Amerika Serikat dengan 104,1 juta dosis. (mad,hmw)