

Tanggal 9 Juli 2022 diperingati sebagai Hari Satelit Palapa yang bertujuan untuk mengabadikan momen keberhasilan peluncuran Satelit Palapa pada tanggal 8 Juli 1976 dan berhasil beroperasi sejak tanggal 9 Juli 1976. Pada saat itu, peluncuran Satelit Palapa A1 dilakukan di Cape Kennedy, Florida, Amerika Serikat dan disiarkan langsung melalui Saluran Televisi Republik Indonesia (TVRI). Satelit ini diluncurkan dengan roket Delta 2914 dan beroperasi di bawah pengawasan Perumtel. Satelit Palapa A1 mengorbit bumi pada tahun 1976 hingga tahun 1983.
Proyek Satelit Palapa dibangun di masa presiden Soeharto dalam rangka meningkatkan kemajuan teknologi komunikasi di Indonesia. Satelit ini dirancang untuk mengoptimalkan pancaran sinyal ke seluruh nusantara dan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Penamaan satelit dipilih oleh Soeharto, untuk mengenang Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Gajah Mada pada tahun 1334. Semenjak peluncuran pertamanya pada tahun 1976, Satelit Palapa telah mengalami 9 kali regenerasi.
Satelit kedua yang diluncurkan adalah Satelit Palapa A2 pada tahun 1977 dan mengorbit hingga tahun 1987. Berikutnya, Satelit Palapa B1 diluncurkan melalui pesawat STS misi ke-7 Challenger pada tanggal 18 Juni 1983 untuk memenuhi kebutuhan komunikasi negara-negara ASEAN. Kemudian pemerintah Indonesia meluncurkan Satelit Palapa B2 pada tahun 1984. Namun, satelit ini mengalami kegagalan.
Kemudian diluncurkan Satelit Palapa B2P pada tanggal 20 Maret 1987, Satelit Palapa B2R pada tanggal 13 April 1990, Satelit Palapa B4 pada tanggal 14 Mei 1992, Satelit Palapa C1 pada Tahun 1996, dan Satelit Palapa D yang terakhir kali diluncurkan pada tahun 2009 dan diperkirakan dapat mengorbit hingga tahun 2024. Satelit ini mencakup Asia, Asia Tenggara, serta seluruh Indonesia. (sul)