DISPLAY – Odapus (orang dengan lupus) adalah sebutan bagi orang yang teridentifikasi dengan gejala lupus. Keluarga dan lingkungan sekitar perlu memiliki pemahaman tentang Lupus sebagai bentuk dukungan terhadap Odapus. Selain itu, masyarakat juga harus mengenal Lupus agar gejala-gejala awal Lupus yang mungkin terjadi pada orang lain atau diri sendiri dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Dikutip dari kemkes.go.id, Lupus atau Lupus Eritematosus Sistematik (LES) merupakan sebuah penyakit inflamasi kronis yang menyebabkan kondisi sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang kehilangan kemampuan untuk membedakan substansi asing dengan sel dan jaringan tubuh sendiri. Kondisi ini membuka peluang bagi sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang masih sehat. Hal tersebut kemudian dapat menyebabkan peradangan yang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh seperti kulit, ginjal, otak, sel darah, paru-paru, jantung, dan persendian.
Penyebab dari penyakit Lupus itu sendiri belum diketahui dengan jelas, namun faktor genetik, imunologik dan hormonal, serta lingkungan diduga memiliki peranan besar dalam menjadi pemicu penyakit Lupus. Lupus merupakan penyakit yang tidak menular dan biasa menyerang wanita usia produktif dengan angka kematian yang cukup tinggi. Walaupun begitu, jika didiagnosis sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat, maka usia harapan hidup pasien penderita Lupus dapat lebih meningkat.
Dikutip dari gethealthystayehalthy.com, penyakit Lupus merupakan salah satu penyakit yang dikenal dengan “The Great Imitator” atau “Si Peniru Ulung” karena gejala penyakit Lupus seringkali mirip dan disalahartikan sebagai gejala penyakit lainnya. Contoh dari gejala penyakit Lupus yang sering disalahartikan sebagai gejala penyakit lain adalah demam, nyeri sendi, nyeri otot, kelelahan, dan sariawan. Gejala-gejala ini dapat muncul secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang cenderung bervariasi. Walaupun begitu, jika didiagnosis sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat, maka usia harapan hidup pasien penderita Lupus dapat lebih meningkat.
Gejala-gejala lupus lainnya yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah demam tinggi dengan penyebab yang tidak jelas, rasa lelah yang berlebihan, muncul sensitivitas terhadap sinar matahari, rambut rontok, ruam kemerahan di kulit, sariawan yang tidak kunjung sembuh terutama di atap rongga mulut, nyeri tungkai dan persendian yang menyerang lebih dari dua titik dalam jangka waktu yang lama, ujung jemari tangan dan kaki pucat hingga kebiruan saat terpapar udara dingin, nyeri dada terutama ketika menarik napas panjang, kejang, kelainan hasil pemeriksaan laboratorium seperti, anemia, leukositopenia, trombositopenia, hematuria dan proteinuria, serta positif ANA dan atau Anti ds-DNA. Orang yang mengalami minimal empat dari keseluruhan gejala tersebut dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar gejala-gejala penyakit Lupus dapat tertangani dengan baik dan tidak menimbulkan komplikasi yang lebih parah kedepannya.
Dikutip dari medicalnewstoday.com, orang-orang yang menderita penyakit Lupus dianjurkan untuk tidak berada di bawah sinar matahari dalam jangka waktu yang lama, berolahraga secara teratur, menghindari stres, serta melakukan meditasi seperti yoga atau tai chi. Selain itu juga perlu menghindari aktivitas yang melelahkan, menghindari mengonsumsi obat-obatan yang dapat memicu ketidakseimbangan hormon, memeriksakan diri ke dokter secara teratur, dan meminum obat secara teratur.
Walaupun penyakit Lupus hingga kini belum dapat disembuhkan, pengobatan terhadap pasien Lupus tetap perlu dilakukan untuk memperpanjang angka harapan hidup, mengurangi tingkat gejala, dan mencegah kerusakan organ tubuh pasien Lupus. Selain menjalani pengobatan dengan teratur, dukungan dari orang-orang terdekat dapat sangat membantu para penderita Lupus agar tetap dapat menjalani hidup dengan baik. (sn)