

Berkarir tidak sesuai dengan jurusan kuliah terkadang menjadi kekhawatiran yang kerap dialami mahasiswa. Namun, beberapa mahasiswa justru ingin menggeluti bidang baru karena merasa tidak passionate dengan jurusannya saat ini. Di era Society 5.0, banyak perusahaan yang lebih mementingkan skill daripada background jurusan karena realitanya skill dan pengalaman lebih dibutuhkan perusahaan.
Riezky Ananta Aditiya, yang biasa dipanggil James merupakan salah satu alumni Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. Saat ini ia menjadi regional manager di PT Financial Integrasi Teknologi dengan brand yang dikenal masyarakat yaitu Pinjam Modal. Banyak orang mungkin bertanya-tanya mengapa ia memilih bidang finance di saat jurusannya memiliki banyak peluang kerja. Hal ini pun dipaparkan sendiri oleh James “Dulu di tahun baru lulus yaitu 2014. Orang-orang berpikir bahwa anak IT akan berkarir di bidang IT, namun pada realitanya tidak seperti itu. Cara menjual diri kita mulai dari kita punya value apa karena itu yang mengembangkan kita untuk berkarir. Sejauh ini, lulus masuk perbankan masuk nya ke marketing. Tapi disisi lain, marketing itu tantangannya berat karena target-target nya itu angka. Disitu saya berpikir gimana caranya kita bisa menggunakan teknik marketing seefisien mungkin karena kita orang IT.”
Sangatlah tidak mudah untuk mencapai posisi ini. James pernah menjabat beberapa posisi di perusahaan-perusahaan sebelumnya. Tak hanya itu, ia bahkan sempat terkena pemangkasan karyawan pada saat pandemi hingga akhirnya ia mendirikan usaha dengan uang pesangon yang diberikan perusahaan. James mendirikan usaha yang berhubungan dengan bidang yang sebelumnya ia geluti yaitu finance. Dalam berbisnis, ia memanfaatkan IT dan bermain dengan digital marketing yang menjadikan omset usaha nya mencapai 7,3 M.
James juga menyebutkan pentingnya relasi dalam bekerja maupun berbisnis “Jangan fokus cuma sama kuliah, kuliah suatu hal, tapi pola pikir dan relasi itu penting. Kita tidak tau jika kebaikan kita pada satu orang maka orang tersebut akan menolong kita.” James menambahkan bahwa dalam meniti karir hendaknya kita selalu melihat kesempatan dibanding nilai nominal yang ditawarkan dan galilah sebanyak mungkin pengalaman. “Jadikan perusahaan pertama sebagai batu loncatan dan ambilah kesempatan ketika terdapat challenge di internal maupun eksternal perusahaan. Tahun pertama buat belajar, tahun kedua belajar sambil bekerja, tahun ketiga pembuktian kita punya performance. Mumpung masih muda buang waktu buat pekerjaan gapapa.”
Dibalik kesuksesannya, tidaklah aneh jika seseorang memiliki ketakutan-ketakutan atas apa yang ia hadapi sebelumnya. Pada saat lulus kuliah, James merasa khawatir karena lulus 4,5 tahun dan mendapat IPK 3.12. Namun, ia sangat tidak menyangka jika hari ini dirinya bisa memegang wilayah sebagai Regional Manager. Kunci dari itu semua adalah karena James selalu fokus terhadap bidang yang ia kuasai. James menyebutkan “Misal keluar jalur IT ambil jalur fastrack perusahaan. Tapi kalau fokus ke IT ambil yg punya nilai misal samsung pokok nya yang pure IT dan pastinya harus punya satu keahlian khusus dan emang harus ditonjolin bidang apapun”.
James pun sedikit memberikan bocoran serta tips and trik lolos tes kerja untuk mahasiswa filkom “Sebelum lulus, 3 bulan belajar buku psikotes karena kunci awal lolos itu psikotes”. Ia juga menyebutkan pentingnya organisasi dalam melatih problem solving dan FGD. Selain itu, manfaatkan waktu luang untuk mencari pengalaman baik di dalam dan di luar kampus. Ia memberikan saran “saran saya jangan kuliah pulang kuliah pulang. Ikut webinar-webinar yg gratis sertifikat nya bakal dilirik perusahaan, ambil sertifikasi di google, sertifikat online, perusahaan bakal bilang oh ini anak aktif ya.” James menambahkan “Sebelum ngelamar perusahaan cari tau perusahaan dan posisi dan jobdesk nya apa, cari tahu di kaskus dan forum-forum kalau disini tes nya gimana. Cari trik-trik nya, setidaknya kita lebih tahu 80 % tes ini persiapan nya seperti apa”.
Selain banyak bercerita tentang karir dan kehidupan perkuliahan, ia tak lupa membeberkan tips untuk cepat lulus dan perjuangannya ketika mengerjakan skripsi “pemilihan judul kalau pengen lulus cepet harus nguasain 1 bidang yang yakin bisa nyelesain skripsi nya. Kalau gak yakin walaupun kesempatan berkarir nya gede maka jangan”. James juga memberikan pesan kepada mahasiswa filkom untuk selalu melatih public speaking, membuat presentasi, bahasa inggris, excel dan microsoft karena itu semua merupakan gerbong awal masuk perusahaan. Tak hanya itu, ia juga mewanti-wanti kita semua agar tetap selalu saving money ketika sudah bekerja nanti.
Dalam perjalanan karirnya, banyak lika-liku yang ia hadapi. Namun, itu semua bisa dihadapi dengan terus berpegang pada prinsip yang dimiliki “Kalau cape istirahat bukan berhenti, balikin mood nya, jangan pernah berhenti, jangan pernah putus asa, lebih bagus lagi cape atau kerjain nanti dari pada gamau. Balik ke tujuan awal, kurangnya apa nanti dicatet, selesaiin satu persatu, istirahat boleh tapi jangan pernah stop” papar james ketika ditanya motivasi terbesarnya.
Setiap orang pastinya memiliki penyesalan yang ia rasakan, tidak berbeda dengan James. Ia bercerita tentang penyesalan yang ingin diperbaikinya di masa lalu “Kesalahan saya gak fokus sama 1 konsentrasi. Saya berusaha bisa alakadarnya semua, padahal yang dibutuhkan 1 hal nanti itu. Ketika masuk gapapa masuk cari ilmu alakadarnya, namun ketika menguasai satu bidang maka akan cepat. Kalau bisa memutar waktu saya pengen bisa pemrograman, nyesel nya gak menguasai 1 bidang yang ahli.”
Saat ini, James sedang menikmati hasil kerja keras dan fokus untuk memegang wilayah di Jawa Timur. Sebagai regional manager, ia tak berharap untuk naik level menjadi head office. Namun, harapan terbesarnya adalah ia ingin fokus mengembangkan IT besar-besaran di kantor Malang. Sebuah cita-cita yang mulia, memiliki tekad kuat untuk memajukan tanah kelahirannya.